Friday, May 29, 2020

Hijrah Ke Madinah

Hijrah – Religious Rehabilitation Group

Kisah Hijrah Ke Madinah



Hijrah Rasulullah saw dan sejumlah kaum muslim dari Mekah ke Yatsrib, pada tahun ke-13 kenabian. Alasan utama hijrah kaum muslim ke Yatsrib adalah supresi dan penindasan kaum musyrik Mekah dan baiat 'Aqabah penduduk Yatsrib dengan Nabi saw untuk membela kaum muslim, jika beliau berhijrah ke kota tersebut. Pada masa kekhilafahan khalifah kedua secara resmi menjadi awal penanggalan kaum muslim.

Sebelum Rasulullah saw hijrah ke Yatsrib, telah terjadi pertempuran-pertempuran yang berkepanjangan antara kabilah Yatsrib,  Aus dan Khazraj. Pertempuran Bu’ats (sengketa terakhir Aus dan Khazraj) telah mengusik kedua belah pihak, dan setelah gencatan senjata, telah menyiapkan konteks psikologis lazim untuk pengaruh dan penyebaran Islam di Yatsrib.  Sampai-sampai dua tahun berikutnya, pertemuan berturut-turut penduduk Yatsrib dengan Rasulullah saw pada musim haji (sepuluh sampai duabelas Bi’tsah) berujung pada baiat 'Aqabah pertama dan kedua dan pada akhirnya hijrah beliau dan sejumlah kaum muslim lainnya ke Yatsrib.

Setelah baiat 'Aqabah dan pulangnya 75 orang baiat A’qabah kedua ke Madinah serta kaum Quraisy akan mengetahui ajakan dan baiat yang dilakukan oleh Aus dan Hazraj dengan Rasulullah saw, maka represi penindasan kaum Quraisy terhadap kaum muslimin semakin intensif, sampai-sampai kehidupan di Mekah bagi kaum muslim amatlah sukar, sampai akhirnya mereka meminta izin kepada Nabi untuk berhijrah dan Nabi pun mengizinkan mereka untuk pergi menuju Madinah dan pergi menemui para saudaranya, Anshar dan berkata kepada mereka, "Allah swt menjadikan untuk kalian saudara dan tempat aman di situ".  Menurut riwayat, kaum muslim berangkat menuju Madinah secara berkelompok-kelompok dan Rasulullah tetap tinggal di Mekah sambil menanti izin dari Allah. Hijrah kaum muslim ke Madinah dimulai bulan Dzulhijjah, tahun 13 dari kenabian.

Ayat-ayat Hijrah 

Telah diturunkan beberapa ayat terkait hijrah ke Madinah dan peristiwanya, diantaranya:

  • "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya". (QS. Al-Anfal: 30) 
  • "Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya". (QS. Al-Baqarah: 207)
  • "Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat". (QS. Yasin: 9) 
  • "Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. At-Taubah: 40) 
  • "Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?." Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)." Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?." Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali". (QS. An-Nisa: 97)


No comments:

Post a Comment